Jumat, 21 Desember 2012

Malam yang larut bersama rembulan

Tidur sendirian, telentang dikamar sempit nan gelap membuatku teringat masa2 indah itu lagi.Kucoba memejamkan mata ini, namun bayanganmu memburuku terus.Apa yan kuingini malam ini adalah kehadiranmu, bersamaku disini.Dari jendela kita pandangi bulan sabit yang cerah, dikelilingi gumpalan awam biru kepucatan.Juga kedipan bintang2 menghiasinya dari jauh.
Hayalan ini membuatku berdebar, lalu kupejamkan mata sekejap, mencoba membayangkan wajahmu diterangi sinar rembulan.
Nafas lembutmu menggelitik bahuku, membuatku tersenyum bahagia.Tak tertahankan kucium bibirmu yang hangat dan menggoda.Merasakan kulitmu mencair menjadi satu dengan tubuhku.Kuingin sekali bertanya, “Maukah kamu menjadi istriku, sehidup dan semati?” Tak perlu kamu menjawabnya, tersenyum saja, mengangguk saja, itu sudah cukup bagiku.
Tanpa kusadari aku jatuh tertidur, tersenyum, bermimpi ditemani bulan sabit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar